• Perak? Ada yang tahu? Ya bagi beberapa orang mungkin tahu apa itu Perak, namun ada juga yang susah mendefinisikan melainkan mengenal format dan fungsinya. Disini kami akan coba sampaikan apa itu Perak dan semoga berkhasiat.

     Perak merupakan suatu faktor kimia dalam tabel periodik yang mempunyai lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa LatinArgentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak mempunyai konduktivitas listrik dan panas tertinggi di segala logam dan terdapat dimineral dan dalam format bebas. Logam ini diaplikasikan dalam koin, perhiasan, kelengkapan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas.

    Dalam ilmu kimia, logam mulia merupakan logam yang bendung kepada korosi ataupun oksidasi. Figur logam mulia merupakan emas, perak dan platina. Biasanya logam-logam mulia mempunyai harga yang tinggi, sebab sifatnya yang langka dan bendung korosi. Logam mulia benar-benar sukar bereaksi dengan asam. Sekalipun seperti itu, beberapa logam mulia (semisal emas) bisa dilarutkan dalam akua regia, yakni campuran pekat slot dari asam nitrat dan asam klorida. Seluruh logam mulia adalah member dari logam transisi.

    Logam mulia awam diaplikasikan sebagai perhiasan dan mata uang (emas, perak), bahan bendung karat (stainless) seperti lapisan perak, maupun katalis (semisal platina).

    MENGAPA MEMILIH INVESTASI PERAK?

    1. Inflasi

    Inflasi atau yakni menurunnya skor uang kepada barang dan jasa dikarenakan jumlah uang yang beredar meningkat. Untuk membeli sebuah sepeda motor pada tahun 1996 sebesar Rp.5juta. Dikala ini untuk membeli sepeda motor yang sama memerlukan uang sebesar Rp.15juta. Berarti sudah terjadi inflasi sebesar 300%.

    Kenapa uang kertas terkena inflasi, sebab uang kertas dicetak tanpa batas (kebijakan politik atau ekonomi) dan tanpa dijamin oleh ketersediaan emas (misal 1 troy ounce emas senilai uang kertas $20). Meskipun logam mulia bersifat kebal inflasi, dikarenakan mempunyai skor intrinsik (skor bahan), jumlahnya terbatas dan tak bisa diperbaharui (suatu ketika logam akan habis ditambang/diaplikasikan).

    Jika pada tahun 1996 uang sebesar Rp.5juta hal yang demikian dibelikan logam mulia, dan ketika ini logam mulia hal yang demikian dipasarkan dan dibelikan sepeda motor, pasti kita akan menerima kelebihan atau profit.

    Uang yang disimpan di bank bagus tabungan atau deposito disamping terkena inflasi masih dipotong dengan tarif administrasi, pajak (untuk deposito). Logam mulia adalah “Hedging” atau pagar pengaman dari inflasi dan “Safe Heaven” atau daerah berlindung yang aman dari kekacauan ekonomi, politik.

    2. Harga emas yang terus membumbung (Bullish)

    Harga emas diperkirakan akan naik dan akan menyusun grafik eksponen, bukan lagi linier atau parabolic. Jika harga emas yang telah terlalu tinggi akan memaksa pemodal yg tak dapat lagi membeli (misal seorang karyawan, kenaikan harga emas tak dicontoh dengan kenaikan gaji) akan mencari pilihan substitusi media investasi mereka, yup, media yang ane maksud merupakan perak. Dikala ini emas sudah diatas Rp.520.000,- per gram (ada yg meramalkan harga akan menembus satu juta per gram) padahal perak batangan lokal masih dibawah Rp.20.000,- per gram. Bagi agan yg telah berkeluarga, tanpa perlu pembicaraan dengan istri dapat saja membeli perak 25 gram, hal yg berbeda jika kita membeli emas 25 gram

    3. Perak kian sirna, Emas relatif konsisten.

    Pada skala industri, perak dianggap bukan sebagai logam mulia. Dengan kemajuan teknologi, aplikasi perak diaplikasikan pada bidang yang benar-benar luas (industri, elektronik, perhiasan, kesehatan, militer) dan permintaan perak dari tahun ke tahun terus naik. Logam perak dicampur dengan logam lain untuk kebutuhan industri, jadi ketika didaur ulang diperlukan tarif yang tak sedikit untuk memurnikan/mengambil peraknya saja, terpenting sifat perak yang gampang menyusut sehingga jarang perak hasil industri yang di daur ulang. Jika pengaplikasian perak ini terus meningkat karenanya di masa depan perak akan menjadi logam pertama yang akan habis. Berbeda dengan emas, pengaplikasian emas benar-benar kecil dalam bidang industri. Emas disimpan sebagai barang berharga (perhiasan) dan sifatnya lebih stabil. Sedangkan emas 10 kali lebih langka dari perak ketika ditambang melainkan di masa akan datang tak mustahil perak 10 kali lebih bernilai ketimbang emas.

    4. Bullish Emas lebih populer dibanding Bullish Perak

    Dimana-mana media melaporkan harga emas terus meroket, sementara perak seperti dipungkiri, meskipun kenaikan perak jauh lebih menakutkan dibanding emas.(silakan googling) Perak baru diexpose dimedia ketika harganya jatuh (Bearish). Sedangkan ini membikin banyak orang yang masih takut untuk berinvestasi di perak. Saat ketika ini perak harganya masih relatif murah masyarakat luas. Perak adalah emasnya orang miskin

    5. Rasio (perbandingan) skor antara emas dan perak ketika ini benar-benar besar.

    Dikala ini perbandingan skor antara emas dan perak sekitar 1:50, padahal rasio zaman Rasulullah antara dinar dan dirham sebesar 1:10 dan 1:12, artinya ketika ini harga perak masih benar-benar-benar-benar murah diperbandingkan emas, jika nanti emas harganya selangit perak pasti akan mencontoh dengan kenaikan yang menyeramkan, ada yang bilang “Buy frickin silver in any shape or form while it is cheap, because silver is the investment of the decade”

    Jika tiba waktunya fiat money tak bernilai lagi, mungkin akan ada cara uang yang baru yang mana akan benar-benar tak relatif murah lagi oleh segala masyarakat, atau kita cuma akan bisa membeli logam mulia dalam format kertas bukan lagi jasmani. Jadi ringkasannya “selamatkan aset kita dengan menukar fiat money menjadi logam mulia sebab logam mulia yakni uang yang hakekatnya.


    votre commentaire



    Suivre le flux RSS des articles
    Suivre le flux RSS des commentaires